Blogger templates

Pages

Blogroll

Jumat, 06 Januari 2017

TPQ NURUL HUDA KEBOLAMPANG




SEKILAS TENTANG TPQ NURUL HUDA KEBOLAMPANG 
                Kebolampang merupakan sebuah yang berpenduduk kurang lebih 900 orang, yang terdiri dari dua dukuh, yakni dukuh peluk dan kebolampang. Tepatnya di desa kebolampang pada waktu itu, sekitar tahun 2003 belum ada lembaga untuk baca tulis Al Quran ( TPQ ), yang mana anak anak desa kebolampang usia  PAUD sampai  SD ketika sore hari menghabiskan waktu hanya untuk bermain.
                Melihat fenomena tersebut rekan saya, bisa dikatakan teman baik saya yakni dek zul ( panggilan dekat ) lebih lengkapnya bu Siti Zulaikah, S. Pd. I sekarang kepala RA Miftahul Ulum Karang wotan dk. Karang ampo Pucakwangi  yang pada saat itu duduk dibangku kelas III MA Tarbiayatul Banin , berinisiatif untuk mengumpulkan anak – anak sekitar rumah untuk mengaji Al Quran dengan jilid metode Qiraati. Dengan lokasi di mushola bapak Suwardi  ( alm ) Rt.02 Rw.02 ds. Kebolampang.
                Ketika itu,  saya yang pada saat itu masih duduk dibangku kelas III MTs N winong diajak untuk  berpartisipasi untuk menularkan ilmu semampu kami mengajari anak anakmengaji Al Quran.Awalnya hanya lima anak, enam anak setiap hari bertambah dan alhamdulillah anak – anak itu sangat antusias. Kami pun menambah tenaga pendidik sampai  5 ustadzah. Empat dari kebolampang satu dari pekalongan ( bu Sholikah sekarang guru RA Tarbiyatul Banin Pekalongan ).
                Sebelumnya kami para ustadzah tanpa bisyaroh sedikitpun dan untuk santri juga tidak ada syahriyah, tetapi setelah berjalan beberapa bulan yang santrinya terus bertambah hampir mencapai 100 anak, dan sampai mendatangkan ustadzah dari luar desa. Kamipun berinisiatif setiap santri yang berangkat harus membawa uang 100 rupiah.Kami kumpulkan untuk mengganti uang bensin tenaga pendidik yang ada.kegiatan tersebut berjalan setiap sore kecuali hari jumat,sabtu,ahad.
                Sampai pada tahun 2004 tetangga kami,  mbak siqotus Sa’adah alkhafidzoh yang menikah dengan seorang guru MA  DARMA winong dan juga guru kami di MTs N Winong  dari desa pekalongan yakni bapak Nur Muhsin, M.Ag.Awal pernikahan mereka, bapak Nur Muhsin merekrut para pemuda kebolampang untuk mengaji Al Quran, setiap sabtu malam minggu. Dari sekian banyak pemuda pemudi yang berkenan dan aktif, tidak lebih dari sepuluh orang.
                Dari situlah kami semakin dekat   dan terbiasa dengan pak Nur Muhsin dan keluarga. Sampai seberapa jauh kwalitaas mengaji kamipun beliau sangat paham